
Sistem   saraf berpusat di otak, sehingga banyak hal bisa diubah dengan    memberikan perlakuan tertentu di bagian tersebut. Namun sejarah    mencatat, percobaan-percobaan yang dilakukan untuk mempengaruhi otak    sering melampaui batas perikemanusiaan.
Dikutip dari Telegraph, berikut ini 5 dari berbagai eksperimen kejam yang pernah dilakukan baik pada manusia maupun binatang.
1. Eksperimen ibu asuh
Di    era 1960-an, ilmuwan Amerika Serikat, Harry Harlow melakukan   penelitian  kontroversial yang tak terlupakan karena dinilai tidak etis.   Ia  memisahkan anak kera dari induknya lalu mengurungnya ke kandang   dengan 2  induk palsu, masing-masing terbuat dari besi dan kain.
Anak   kera  itu menyusu pada induk palsu dari besi yang memang dipasangi   botol  susu, namun segera beralih ke induk palsu dari kain setiap kali    ditakut-takuti. Dalam perkembangannya, anak kera itu tumbuh dengan    berbagai gangguan emosi dan kejiwaan.
2. Pengambilan otak pasien gangguan memori
Henry    Gustav Molaison, pasien gangguan memori otak permanen asal Amerika    Serikat telah dijadikan bahan penelitian sejak tahun 1950-an. Salah satu    eksperimen yang pernah dilakukan adalah mengambil bagian otaknya yang    disebut hippocampus untuk keperlian sebuah penelitian.
Ketika    pasien itu meninggal tahun 2008, sisa otak yang masih ada diambil dan    disayat menjadi 2.401 penampang histologis dan saat ini dipamerkan di  University of California, San Diego.
3. Cuci otak tawanan perang
Militer    China dikabarkan pernah mencuci otak tentara Amerika yang menjadi    tawanan dalam Perang Korea sehingga membelot dari kesatuannya. Prosesnya    cukup panjang, mulai dari diasingkan dan disiksa lalu tiba-tiba  diberi   kenyamanan hingga akhirnya berbalik menyatakan diri sebagai    anti-Amerika.
Efek yang sama ditiru oleh pihak Amerika dengan    metode yang lebih brutal, yakni menggunakan obat-obatan yang menyebabkan    tawanan mengalami koma. Metode lain yang digunakan adalah kejutan    listrik dan obat penenang Lysergic Acid Diethylamide (LSD) yang menyebabkan efek samping halusinasi.
4. Terapi kejut listrik
Stanley    Milgram, psikolog Amerika Serikat melakukan eksperimen dengan listrik    di era 1960-an. Relawan yang terlibat dapat mempelajari sesuatu  dengan   lebih cepat, sebab setiap kali gagal selalu diberi kejutan  listrik   dengan tegangan mencapai 450 volt.
Eksperimen itu  dinilai sangan   tidak etis karena menyebabkan stres berat pada para  partisipan yang   terlibat. Terlebih belakangan terungkap, para  partisipan yang terlibat   adalah orang-orang yang dibayar untuk  berpura-pura terpengaruh oleh   terapi kejut listrik tersebut.
5. Mengubah orientasi seks dengan implan listrik
Tahun    1950-an, Robert Health dari Amerika Serikat mengembangkan implan    elektroda yang ditanam di otak untuk mengubah orientasi seks seseorang.    Pada masa itu, homoseksualitas merupakan hal yang tabu dan dianggap penyakit sehingga harus disembuhkan.
Salah satu 'korbannya' adalah seorang pria gay berusia 24 tahun, yang kemudian menjadi straight    atau menyukai lawan jenis setelah menggunakan implan tersebut. Bahkan    untuk membuktikan keberhasilannya, Heath menyewa seorang pelacur  wanita   untuk memuaskan sang mantan gay.    
Eksperimen Otak Paling Kejam dalam Sejarah
3:00 PM
  anjal
  


