Staf Presiden: SBY Tak Pandai Retorika

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

JAKARTA - Tidak sedikit orang yang berpendapat kalau Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakakan sosok yang penuh dengan pencitraan. Namun, di balik itu SBY ternyata tidak dapat bersolek (memperindah bahasa) atau pandai beretorika.

"Pak SBY menurut saya memang tidak pandai bersolek, tidak pandai beretorika. Justru dia sebaliknya, jauh sering mlakukan pencitraan," kata Staf Ahli Presiden bidang Politik, Daniel Sparingga dalam diskusi Polemik Trijaya dengan tema 'Musim Berbohong' di Warung Daun Jakarta, Sabtu (14/1/2011).

SBY, kata Daniel menyampaikan apa yang sesungguhnya terjadi, misalnya saat akan mendengarkan pidato Presiden Austria ternyata sejumlah alat penerjemah tidak diperoleh seluruh wartawan yang meliput. Saat itu presiden tidak bisa menutupi kekesalannya.

"Jika SBY merupakan politisi yang handal dia akan menanggapi secara diplomatik," katanya.

"Apa yang disebut tidak pandai bersolek. Contohnya, ketika melihat mic tidak berfungsi dia tidak dapat menyembunyikan bukan hanya kekecewaan di depan. Tidakkah itu memperlihatkan dia tidak pandai bersolek, dia kelihatan marah," imbuhnya.

Dia awalnya merasa terkejut dengan karakter SBY yang jauh dari sosok penuh pencitraan. SBY jarang tertawa secara lepas.

"Presiden betul-betul mengandalkan naluri pribadi yang apa adanya dan seringkali tidak tampak terlalu baik atau elok di depan publik. Jarang tertawa, diapakan tidak bisa lepas tertawa. Tapi itu mungkin yang disebut dengan bawaan bayi," tandasnya.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More