Trauma Pernah Dikerangkeng, Sean Alami Insomnia

Detail Berita
Axel & Sean
JAKARTA - Trauma telah ditelantarkan dan mendapati kekerasan fisik, serta psikis sejak kecil, membuat Sean Azad Taito Azhari (15) berani mensomasi ibunda sendiri, Ayu Azhari. Sean mengaku trauma, sampai mengalami insomnia.

"Sean sangat trauma, karena sempat dikerangkeng. Sekarang dampaknya Sean pernah di penjara, jadi tidak bisa tidur sampai subuh. Takut dan tegang. Mereka (Sean, Maryam, dan Atiq) ingin kembali ke Finlandia," kata pengacara Dwi Ria Latifa SH, selaku kuasa hukum yang ditunjuk ayah Sean, Teemu Hyytia, saat jumpa pers di kantornya, Jalan Ki Mangunsarkoro No 4, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/12/2010).

Sean juga pernah dilaporkan oleh Ayu ke pihak kepolisian, karena diduga mencuri uang sebanyak USD50 ribu. Anak kedua Ayu tersebut mengakui jika hal itu sengaja dilakukannya, agar bisa dideportasi ke Finlandia.
Pasalnya, saat berusaha pulang ke Finlandia, paspor Sean dipegang oleh Ayu.

"Sean cerita ada kejadian dia dijebloskan ke tahanan. Dia melakukan itu, karena dia mau kembali ke Finlandia. Tapi mereka coba ke kedutaan Finland, tapi intinya enggak bisa, karena paspor sama mama. Kecuali kalau ada kasus dia bisa dideportasi. Makanya, dia mengambil uang dari mamanya, supaya bisa dideportasi ke Finland," papar Ria.

Sean menambahkan, tindakan mengambil uang memang benar dilakukan olehnya. Hanya saja, tidak ada sepeser pun Sean menggunakan uang tersebut.

"Saya sebenarnya ambil uang karena ingin dikembalikan ke Finlandia. Saya datang ke Kedutaan Finlandia, bagaimana saya bisa balik ke Finland. Ternyata, enggak bisa karena paspor di mama. Kecuali, kalau ada kasus dan dideportasi, karena mama wali tunggal. Saya sengaja bikin kasus biar bisa dibalikkan ke Finland. Saya enggak ada keinginan untuk pakai uang itu. Cuma mau dikembalikan ke Finland," tegas Sean.

Demi adiknya, Axel mengajak Sean setelah mereka berdua dilarang masuk ke apartemen ibunya di Simprug Terrace, Jakarta Selatan. Sedangkan Axel memang sudah setahun tinggal di rumah neneknya di Gandaria, Jakarta Selatan.

"Kami tinggal di rumah nenek dari almarhum bapak. Tapi dia sudah tua, usianya sudah 70 tahun dan menurut kami itu enggak wajar. Kami masih tanggungan mama, tapi mama enggak menerima kami lagi. Harta nenek dipakai untuk menghidupi kami, seharusnya bukan untuk kami, tapi untuk nenek," tandas Axel.

Hanya Axel dan Sean yang tidak lagi tinggal di apartemen Ayu. Sementara Maryam dan Atiq masih tinggal bersama Ayu. Atiq (12) sering mendapat perlakuan kasar dari Ayu. Bahkan dia juga ingin pulang ke Finlandia, lantaran sering menerima kekerasan fisik dari Ayu.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More