Terorisasi Syariah Propaganda Baasyir

Ilustrasi

JAKARTA - Saat penyerahan berkas tahap kedua di Kejari Jakarta Selatan, mantan Amir Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Abubakar Baasyir melontarkan pernyataan bahwa tengah terjadi proses terorisasi syariah di Indonesia.

Menanggapi hal itu, pengamat teroris Mardigu Wowieq Prasantyo mengatakan bahwa Baasyir tengah melakukan upaya radiasi terhadap publik.

”Jadi waktu mau menegakkan syariah diteror, itu maksudnya Baasyir. Dia mau melakukan propaganda dengan kalimat yang singkat,” katanya saat berbincang dengan okezone, Selasa (14/12/2010).

Dia menambahkan bahwa kalimat tersebut telah dipersiapkan Baasyir sejak jauh-jauh hari. Sebab dalam beberapa kali penampilannya di depan publik dia tidak pernah berbicara.

“Dia mengeluarkan kalimat tersebut benar-benar terprogram. Mempersiapkan itu nggak bicara sembarangan. Dia kalau diperiksa saja tidak mau ngomong, skak mat semua pertanyaan bukan kosong, ada bukti hanya cukup jawab yes or no,” imbuhnya.

Menurut dia, lontaran Baasyir akan berefek panjang, hal itu sendiri memang menjadi tujuan dari Baasyir. “Seharusnya kami bertanya Syariah yang seperti apa yang diteror oleh pemerintah? Syariah yang mana yang akan ditegakkan. Pasti dia nggak bisa jawab juga,” tutupnya.

Sejak kemarin Baasyir resmi menjadi tahanan Kejaksaan, namun Baasyir tetap menghuni rumah tahanan Mabes Polri hingga dua bulan ke depan. Baasyir ditangkap saat hendak pulang ke Solo, bersama istri dan pengawalnya pada 9 Agustus 2010. Baasyir diduga turut mendanai camp pelatihan militer di Aceh

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More