Gerakan Peduli TKI Buka Koin Peduli TKI

TKI di Arab Saudi membentuk Gerakan Peduli TKI (GPTKI) untuk memperhatikan TKI yang terlantar di Arab Saudi

JEDDAH - Banyaknya tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi yang kesulitan pulang ke Tanah Air, seperti terlihat di kolong Jembatan Kandharah, Jeddah, membuat sejumlah pihak prihatin.

Rasa keprihatinan juga dirasakan sejumlah TKI yang kini masih bekerja di Arab Saudi. Mereka berharap, pemerintah segera mencari solusi efektif untuk mengatasi hal ini demi citra baik bangsa.

Sebagai langkah nyata membantu biaya hidup TKI bermasalah selama di kolong Kandharah itu, mereka juga melakukan penggalangan dana. "Kami mengetuk hati semua pihak untuk turut membantu mereka, syukur-syukur bisa memulangkan mereka segera," ujar Koordinator Gerakan Peduli Tenaga Kerja Indonesia (GPTKI) Anda Suhanda di Jeddah, kemarin.

GPTKI resmi dideklarasikan usai salat Jumat di Masjid Al-Nashiriyyah, Jeddah, kemarin.

Pada hari pertama penggalangan dana kemarin, GPTKI Jeddah berhasil mengumpukan uang 744 riyal. Uang ini selanjutnya akan dibelanjakan makan dan minum bagi ratusan TKI yang menghuni kolong Kandharah. Untuk memperbanyak hasil penggalangan dana, pihaknya akan memasang kotak-kotak koin peduli di Mekkah, Madinah, Thaif, Yanbu dan kota besar lainnya di Arab Saudi.

Pihaknya juga menerima bantuan koin dari manapun termasuk seluruh masyarakat Indonesia. Koin khusus untuk TKI ini memang belum pernah dilakukan, namun demikian dia optimistis akan mendapat banyak dukungan dari masyarakat. Untuk itu, dia berharap masyarakat bisa bahu membahu menyukseskan gerakan ini secepatnya.

"Di sisi lain kami juga akan memformulasikan solusi TKI Arab Saudi dengan melakukan pembicaraan ke Konjen RI di Jeddah," jelasnya.

Effendi, tokoh pekerja Indonesia menilai, upaya penggalangan dana perlu diikuti langkah nyata. Selama ini, pembicaraan dengan Konjen sudah beberapa kali dilakukan, namun tak juga mendapat solusi yang terbaik.

Dia mengakui persoalan TKI bermasalah memang sangat pelik. Sebab selain lemahnya kemauan pemerintah menyelesaikan kasus ini, masalah TKI bertambah rumit lantaran sejak berangkat mereka juga tidak dilengkapi dengan dokumen resmi.

Kendati demikian, dia yakin dengan pembicaraan bersama, persoalan ini bisa dicarikan solusi. "TKI di Kandhara misalnya bisa sementara diinapkan di Balai Nusantara agar lebih manusiawi," jelas dia

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More