JAKARTA - Partai Demokrat mematok ambang batas parlemen hingga lima persen untuk Pemilu 2014. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok, angka 5 persen itu sudah tidak bisa ditawar.
"Memang Partai Demokrat sudah menyebut batas minimal empat persen tetapi pada akhirnya akan lima persen. Parliamentery treshold lima persen untuk kepentingan nasional untuk penyederhanaan partai," kata Mubarok saat dihubungi okezone, Selasa, 21 Desember malam.
Menurut Mubarok, penyederhanaan partai perlu dilakukan di Pemilu 2014. Pasalnya, bila partai politik terlalu banyak maka dinamika politik tidak stabil. "Terlalu banyak partai tidak baik untuk pengembangan demokrasi, harga mati batas lima persen tersebut," sambungnya.
Sebelumnya, wacana menaikkan ambang batas parlemen ini mendapat penolakan sejumlah partai menengah dan kecil. PPP berharap ambang batas perolehan suara agar mendapat kursi di DPR tetap 2,5 persen.
Sementara Partai Hanura mengaku memilih angka kompromis yakni 3 persen. Bila ambang batas lebih dari tiga persen, Hanura menilainya sebagai upaya partai besar menjegal partai kecil.
"Jadi kita rasional saja. Maksud saya begini, dalam kita menentukan batas-batas jangan berorientasi pada kepentingan parsial tapi bangsa, kepentingan politik nasional. Kalau hanya untuk menghabisi, ada kepentingan parpol tertentu kami tidak sepakat," kata Wiranto beberapa waktu lalu.
